Apakah Efek Samping Yang Mungkin Didapatkan Dari Penggunaan Kontrasepsi
Darurat?
Postinor merupakan obat yang berisi levonorgestrel, yaitu suatu hormon
progesteron sintetik dalam dosis tinggi. Progesterone sendiri merupakan sebuah
hormon yang berperan dalam siklus mensturasi dan mempengaruhi pembuahan. Progesterone
yang tinggi mampu meluruhkan dinding rahim agar tidak terjadi pembuahan.
Seperti sudah kita pahami alat kontrasepsi biasanya digunakan sebelum
melakukan hubungan seksual agar mencegah terjadinya pembuahan. Namun beda
halnya dengan postinor.
Postinor ini digunakan sebagai obat kontrasepsi darurat, dan sebaiknya
diminum sebelum 72 jam setelah berhubungan seksual. Obat ini dapat mencegah pembuahan,
namun tidak bisa menggagalkan/menggugurkan pembuahan yang sudah terjadi.
Apabila pembuahan sudah terjadi, tentunya kemungkinan hamil masih tetap ada.
Efek samping dari postinor yang umum adalah:
·
Rasa lemas atau lelah
·
Mual dan muntah
·
Nyeri kepala
·
Perubahan pada payudara
·
Perdarahan dari vagina
·
Reaksi/ruam kulit
Jika salah satu reaksi dari
penggunaan kontrasepsi darurat ini adalah muntah maka dianjurkan untuk
mengonsumsinya kembali. Hal ini jika muntah terjadi dalam kurun waktu kurang
dari 2 jam setelah mengonsumsi. Hal ini dikarenakan belum terjadi penyerapan
pada obat progesterone tersebut (postinor).
Tetapi efek samping ini tidak terjadi
pada setiap orang, dan biasanya tidak berlangsung lama. Bahkan jarang kami
temukan jika ada orang yang mengalami efek samping seperti sudah disebutkan
diatas. Namun apabila gejala yang dialami istri Anda berlanjut, Anda dapat
menghubungi dokter. Untuk mengetahui istri Anda hamil atau tidak, Anda bisa
mengeceknya dengan menggunakan tes kehamilan pribadi / testpack paling cepat 7
hari setelah pembuahan. Tetapi agar lebih akurat gunakan testpack setelah
terlambat haid dengan menggunakan urin pertama di pagi hari. Atau bisa juga
dengan menggunakan USG dengan memeriksakan diri ke dokter spesialis kandungan.
Postinor adalah obat yang digunakan
hanya pada saat darurat, oleh karena itu untuk mencegah kehamilan sebaiknya
digunakan metode kontrasepsi lainnya seperti pil KB, KB suntik, IUD, dan lain
sebagainya.